MAKALAH
EKONOMI MIKRO ISLAM
“TEORI PENAWARAN ISLAM”

KELOMPOK
3
Ahseni
Yesnita : 211 312 7231
Bayu Surahman S :
211 312 7233
Munasari Tanjung : 211 312 7248
FAKULTAS SYARI’AH PROGRAM STUDY
MUAMALAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) BENGKULU
2013
PENDAHULUAN
Berbicara tentang teori penawaran dalam
kerangka ekonomi islam sebenarnya merupaka kelanjutan dari pembahasan tentang
teori permintaan dalam ekonomi islam. Sama halnya dalam ekonomi konvensional,
dalam ilmu ekonomi islam pembahasan persoalan ini menyangkut faktor-faktor atau
variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kedudukan penawaran suatu barang
atau jasa tertentu.
Penawaran (supply), dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya
barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada
konsumen pada setiap tingkat
harga selama periode waktu tertentu Penawaran (Supply). Teori penawaran yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam
menawarkan Barang yang
akan dijual. Gerakan sepanjang dan pergeseran kurva penawaran Perubahan di dalam jumlah yang ditawarkan dapat
berlaku sebagai akibat dari pergeseran kurva penawaran. Satu aspek penting yang memberikan suatu
perbedaan dalam pespektif
ini kemungkinan besar berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai
Islam Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang, tingkat teknologi, jumlah produsen
di pasar, harga bahan baku serta harapan dan spekulasi
PEMBAHASAN
A.
HUKUM PENAWARAN
Sebagaimana yang kita kenal semenjak
pertama kali kita belajar ilmu ekonomi kita mengenal hukum penawaran yang
sangat sederhana yaitu bila harga naik maka kuantitas yang ditawarkan naik, dan
bila harga turun maka demikian pula kuantitas yang ditawarkan, hubungan ini disebut
kurva penawaran.[1]
Penawaran
barang atau jasa bisa juga didefinisikan
sebagai berkut:
Kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk
menjualnya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu.
Pebedaan defenisi penawaran dengan defenisi permintaan hanya terlerak pada satu
kata. Jika permintaan menggunakan kata membeli, maka penawaran menggunakan kata
menjual. Seperti juga dalam permintaan analisis penwaran juga mengasumsikan
suatu periode waktu tertentu, dan bahwa faktor-faktor penentu penwaran selain
harga barang tersebut dianggap tidak berubah atau konstan ( Ceteris
paribus).[2]
Dengan kata lain defenisi penawaran bisa juga dijelaskan
dengan proses atau gejala subtitusi pada umumnya sumber-sumber dan teknik
produksi yang digunakan oleh seorang produsen dapat digunakan untuk memproduksi
berbagai macam dan jumlah produk.[3]
Hubungan antara jumlah barang yang di tawarkan (jumlah
penawaran atau Quantity Supplied ) dengan harga barang adalah hubungan
searah. Jika harga barang tinggi maka akan lebih banyak orang yang melihat
potensi mendapat keuntungan dengan menjual barang yang diproduksi atau
dimilikinya, sehingga jumlah penawaran barang tersebutpun tinggi. Sebaliknya
apabila harga turun maka jumlah penawaranpun akan turun. Lebih sedikit orang
yang dapat memperoleh keuntungan dari harga yang rendah, sedangkan mereka yang
tidak memperoleh keuntungan dari harga yang rendah akan menunda penjualan,
akibatnya jumlah penawaran di pasarpun berkurang.
Hubungan antara penawaran barang atau jasa itu sendiri
dinyatakan dalam hukum penawaran yang bunyinya: semakin tinggi harga suatu
barang maka semakin besar jumlah penawaran barang tersebut, semakin rendah
harga seuatu barang maka sekin rendah pula jumlah penawaran barang tersebut.
Dalam menganalisis penawaran perlu pula dibedakan antara
penwaran (supply) dan jumlah penawaran Quantity Supplied. Pembedaan
diantara keduanya sama seperti ketika kita membedakan diantara keduanya sama
seperti ketika kita membedakan anatara permintaan (demand) dengan jumlah
permintaan (quantity demanded) secara ringkas bisa dikatakn bahwa
perubahan pada harga barang atau jasa mengakibatkan perubahan pada jumlah
penawaran barang atau jasa tersebut.
Perubahan pada variabel-variabel lain akan mengakibatkan
perubahan jasa atau barang tersebut.
seperti juga permintaan, penawaran terhadap suatu barang
tidak hanya dipengaruhi harga barang tersebut. Banyak faktor-faktor lain yang
mempengaruhi penawaran suatu barang selain harga barang tersebut sebagaimana
telah diterangkan diatas, perubahan pada faktor selain harga yang akan
diuraiakan dibawah ini akan menyebabkan kurva penawaran bergeser. Adapun arah
pergeseran apakah keatas atau kebawah tentu bergantung kepada efek perubahan
masing-masing variabel terhadap jumlah penawaran pada harga yang tetap.[4]
Ada juga yang disebut dengan Schedul penawaran output.
Schedul penawaran output dapat dinyakan dengan kurva yang disebut kurva
penawaran. Disinipun dapat dibedakan antara kurva penawaran produsen individual
dengan kurva penawaran pasar. Kurva penawaran pasar adalah penjumlahan secara
horisontal kurva-kurva penawaran produsen individual. Bila masing-masing
individual sama-sama beasr maka permintaan pasar dapat diperoleh dengan
mengalikan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen typikal individual dengan
banyaknya produsen.[5]
Untuk mempelajari teori-teori penawaran, baik itu penawaran
produsen tunggal maupun penawaran agregat (pasar), kita juga perlu mengambil
pelajaran dari ekonomi konvensional agar dapat bersaing dengan mereka dengan
menyesuaikanya pada ajaran syari’at.
Teori penawaran produsen tunggal yaitu apabila faktor
yang kita anggap konstan dalam memperoleh sechedul penawaran dan kurva
penawaran (syarat ceteris paribus ) berubah, maka seluruh kurva
penawaran akan bergeser hal ini disebut sebagai perubahan atau pergeseran
penawaran dan harus dibedakan secara tajam dari perubahan jumlah yang
ditawarkan (yang menunjukan pergerakan sepanjang kurva penawaran yang sama).
Sedangkan teori penawaran pasar yaitu dari suatu komoditi
memberikan jumlah alternatif dari penawaran komoditi dalam periode waktu tentu
pada berbagai harga alternatif oleh semua produsen yang ada dalam pasar.
Penawaran pasar komoditi tergantung pada semua faktor yang menentukan penawaran
produsen secara individu dan seterusnya pada jumlah produsen dalam pasar.[6]
Adapun faktor-faktor lain yang menentukan penawaran suatu
barang adalah:
1. Biaya
dan teknologi
Biaya dan teknologi adalah dua
konsep yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Yang dimaksud dengan biaya
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa mencakup biaya
tenaga kerja,biaya bahan baku, jika sistem ekonomi konvensional dalam
operasionalnya.
Teknologi adalah penemuan dan
peningkatan teknologi yang diterapkan untuk menurunkan biaya produksi contohnya
adalah penggunaan robot dan komputer. Jika diterapkan teknologi baru dan sebagainya.
2. Jumlah penjual
Jumlah penjual memiliki dampak
langsung terhadap penawaran makin banyak jumlah penjual yang mampu menjual pada
tingkat harga tertentu makin tinggi penawaran.
3. Dugaan tentang masa depan
Aspek dugaan atau ekspektasi
terhadap masa depan mencakup dugaan mengenai perubahan harga dari barang
tersebut. Misalnya, jika penjual menduga bahwa harga barangnya akan meningkat
dimasa depan, ia akan mengurangi penawarannya pada saat ini. Akibatnya
penawaran berkurang. Hal ini dilarang oleh nabi, karena sperti yang nanti akan
kita lihat, perilaku ini mengakibatkan harga dipasar melonjak.
4. Kondisi
alam
Kondisi alam seperti terjadi bencana
banjir, gempa bumi, dan sebagainya. Bisa mengakibatkan penawaran barang-barang
tertentu berkurang khususnya barang-barang hasil pertanian.[7]
B.
TEORI PENAWARAN ISLAM
Membahas teori penawaran Islam , kita harus kembali kepada
sejarah penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang
bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya siap
untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptakan dan diturunkan kemuka
bumi.
Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi
keperluan manusia larangan yang harus dipatuhi adalah: janganlah kamu
membuat kerusakan dimuka bumi. Larangan ini tersebar dibanyak tempat
didalam al-qur’an dan betapa Allah sangat membenci mereka yang berbuat
kerusakan dimuka bumi. Meskipun defenisi kerusakan tersebut sangat luas akan
tetapi dalam kaitannya dalam produksi, larangan tersebut memberi arahan nilai
dan panduan moral. Produksi islami bukan hanya dilarang mengakibatkan kerukan
dalam memanfaatkan alam dan lingkungan, artinya ia tidak boleh mengakibatkan
hutan menjadi gundul dan berobah menjadi lahan kritis yang mengakibatkan banjir
dan longsor, menimbulkan polusi yang diatas ambang batas yang aman bagi
kesehatan.
Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi
kegiatan tersebut tentu saja berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan
jasa. Sebagai contoh, apabila suatu proses produksi, menghasilkan polusi, maka
biaya lingkungan dan sosial tersebut harus dihitung dalam ongkos produksi
sehingga ongkos meningkat dan penawaran akan berkurang. Dampaknya kurva
penawaran akan bergeser kekiri.[8]
C.
PEMIKIRAN IBNU KHALAUDIN TENTANG
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Ibnu Khaldun mengakui adanya permintaan dan penwaran
terhadap penentuan harga jauh sebelum konsep itu dikenal dibarat.
Istilah-istilah permintaaan dan penawaran baru dikenal dalam literatur bahasa
inggris pada tahun 1767.
Ibnu Khaldun menekankan bahwa kenaikan penawaran atau
penurunan menyebabkan kenaikan harga, dwmikian pula sebaliknya. Ia percaya
bahwa akibat dari rendahnya harga akan merugikan perajin dan pedagang, sehingga
mereka keluar dari pasar, sedangkan akibat dari tingginya harga akan menyusahkan
konsumen terutama kaum miskin yang menjadi mayoritas dalam sebuah pupulasi.
Karna itu ibnu khaldun berpendapat bahwa harga rendah untuk kebutuhan pokok
harus diusahakan tanpa merugikan produsen.[9]
Dengan kata lain, Ibnu Khaldun
berpendapat bahwa tingkat harga yang stabil dan biayan hidup yang relatif
rendah adalah pilihan yang terbaik dengan tetap mengusahakan pertumbuhan dan
keadilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi penawaran
menurut Ibnu Khaldun adalah banyknya permintaan tingkat keuntungan relatif
(tingkat harga), tingkat usaha manusia (produktifitas) misanya besarya tenaga
buruh termasik ilmu pengetahuan yang dimiliki dan keterampilan yang dimiliki,
keamanan dan ketenangan serta kemampuan teknik dan perkembangan secara
keseluruhan. Sedangkan
faktor yang mempengaruhi permintaan adalah pendapatan jumlah penduduk,
kebiasaan dan adat istiadat masyarakat, serta pembangunan dan kemakmuran
masyarakat secara umum.
D.
PENAWARAN INPUT MENURUT ISLAM
Penawaran input ini dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan
penawaran output. Input yang disebut disini adalah manusia dan
non-manusia, sedangkan penentuan harga input pada umumnya sangat
dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Dan menurut islam input pada kegiatan ini
adalah manusia dan benda yang diperjual belikan.[10]
1. Pandangan
islam tentang input kerja
Input utama yang dimaksud
disini adalah sumber daya alam, keahlian, modal maupun tenaga kerja. Islam
memandang kunci pemanfaatan terbesar terhadap input ini adalah dengan cara
bekerja (amal) yang mempunyai makana lebih luas dari pada sekedar
mencari upah, bukan sekedar yang besifat manusiawi tetapi memiliki nilai transendensi.
Ibnu Khalaudin juga berpendapat
tentang masalah bekerja yaitu menurut beliau, kerja merupakan implementasi
funsi ke khalifahan manusia yang diwujudkan untuk menghasilkan suatu
nilai tertentu yang dihasilkan dari bekerja.[11]
2. Fungsi
Penawaran Input
Implikasi dari pandangan Islam
tentang kerja, maka kerja adalah wajib. Orang muslim memanfaatkan waktunya
dengan bekerja berarti memanfaatkan waktu untuk mendapatkan mashlahah.
Dan bisa juga dia mengalokasikan waktunya untuk menikmati hidup yaitu yang
disebut dengan leisure, selama hal itu tidak mendatangkan mudharat.
Seorang muslim harus mendapatkan mashlahah
maksimum bagi hidupnya. Oleh karena itu ada tiga alternatif penggunaan waktu
bagi seorang Muslim.
a. Alokasi waktu untuk bekerja guna mendapatkan upah (Work
For Pay).
b. Alokasi waktu untuk diri
sendiri (work For Self).
c. Alokasi waktu minimal untuk mencukupi kemashlahatan minimum
serta melaksanakan ibadah wajib, misalkan waktu untuk shalat dan lain-lain.
KESIMPULAN
Teori penawaran produsen tunggal yaitu apabila faktor
yang kita anggap konstan dalam memperoleh sechedul penawaran dan kurva
penawaran (syarat ceteris paribus ) berubah, maka seluruh kurva
penawaran akan bergeser hal ini disebut sebagai perubahan atau pergeseran
penawaran dan harus dibedakan secara tajam dari perubahan jumlah yang
ditawarkan (yang menunjukan pergerakan sepanjang kurva penawaran yang sama).
teori penawaran pasar yaitu dari suatu komoditi memberikan
jumlah alternatif dari penawaran komoditi dalam periode waktu tentu pada
berbagai harga alternatif oleh semua produsen yang ada dalam pasar.
Faktor yang mempengaruhi penawaran
menurut Ibnu Khaldun adalah banyknya permintaan tingkat keuntungan relatif
(tingkat harga), tingkat usaha manusia (produktifitas) misanya besarya tenaga
buruh termasik ilmu pengetahuan yang dimiliki dan keterampilan yang dimiliki,
keamanan dan ketenangan serta kemampuan teknik dan perkembangan secara
keseluruhan. Sedangkan
faktor yang mempengaruhi permintaan adalah pendapatan jumlah penduduk,
kebiasaan dan adat istiadat masyarakat, serta pembangunan dan kemakmuran
masyarakat secara umum.
penawaran Input yang disebut disini
adalah manusia dan non-manusia, sedangkan penentuan harga input pada
umumnya sangat dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Dan menurut islam input pada
kegiatan ini adalah manusia dan benda yang diperjual belikan.
Penawaran
input ini dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran output.
DAFTAR PUSAKA
Faried Wijaya, Seri
Pengantar Ekonomi Mikro, Yogyakarta : BPFE, 1991 .
Mustafa Edwin
Nasotin,ekonomi Islam, Jakarta : Kencana, 2006 .
Dominick
Salvatore, Teori Mikro Ekonomi, Jakarta : Erlangga, 1990 .
Universitas
Islam Indonesia, Ekonomi Islam, Jakarta : Rajawali Pers, 2011 .
Adiwarman karim, ekonomi mikro islam, Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2011
.
Download Versi Lengkap Teori Penawaran Ekonomi Islam di jurnalmakalah.com
BalasHapus